Jumat, 22 Mei 2009

Masih Terdapat Dukun yang Aktif Membantu Persalinan di Kota Surabaya

Tugas dan tanggung jawab bidan di Puskesmas sangat berat dan banyak. Selain menangani persalinan di Puskesmas bidan harus dapat mengawasi tumbuh kembang dan gizi balita. ”Tugas bidan memang sangat berat tetapi kalau dilaksanakan dengan ikhlas, tugas bidan menjadi sangat mulia,” ungkap dr. Esty sebagai bentuk dukungan terhadap para bidan.

Pertemuan yang dilaksanakan Hari Senin (19/5) di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Kota Surabaya tersebut dihadiri oleh bidan dari 53 Puskesmas yang terdapat di Kota Surabaya. Pertemuan yang rencananya diadakan setiap dua bulan sekali tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja bidan di Puskesmas. Pada pertemuan yang dilaksanakan untuk yang pertama kali ini para bidan diberi penjelasan mengenai Standar Pelayanan Minimal. Standar ini merupakan ukuran dengan batas-batas tertentu untuk tolak ukur kinerja Penyelenggaraan Kewenangan Wajib Daerah yang berkaitan dengan pelayananan dasar kepada masyarakat.

Selain bidan di Surabaya, masih terdapat sekitar 50 dukun yang aktif membantu proses persalinan. ”Padahal sesuai teori, dukun tidak boleh menangani persalinan,” ujar dr. Sri Setiyani selaku Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Surabaya. Sebagian besar dukun terdapat di Surabaya Utara. Ibu hamil yang menggunakan jasa dukun biasanya melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas tetapi melakukan persalinan dengan bantuan dukun. Hal tersebut sangat berbahaya mengingat minimnya pengetahuan tentang kesehatan yang dimiliki para dukun. (ito)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar